Connect with us

Konservasi dan Lingkungan

Kemarau Udah Depan Mata!

Published

on

Kemarau Udah Depan Mata

Musim kemarau udah depan mata, dan seperti biasa… masalah kekeringan bakal datang lagi. Tapi pertanyaannya: kita mau nunggu kehausan baru gerak, atau memilih untuk mulai action dari sekarang?

Setiap tahun, lo pasti denger berita soal warga yang harus jalan berkilo meter cuma buat ambil air, sumur-sumur yang mulai kering, dan juga lahan pertanian yang tanahnya mulai terlihat retak-retak kayak hubungan lo sama dia yang kering, renggang dan butuh liburan kesejukan (halah)

Ironisnya, ini tuh justru terjadi di negeri yang katanya “kaya air”.

Fakta Pahit: Kekeringan Bukanlah Isapan Jempol

Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sepanjang tahun 2023 aja, Indonesia mencatat 121 kejadian kekeringan, yang berdampak ke lebih dari 128 ribu jiwa di berbagai wilayah. Dan itu belum termasuk dampak lanjutan kayak gagal panen, krisis air bersih, dan gangguan kesehatan masyarakat.

Masuk 2024, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga udah ngasih warning: El Niño masih berpotensi memengaruhi sebagian besar wilayah Indonesia. Artinya? Kemarau bisa lebih panjang dan lebih kering dari biasanya.

Bahkan menurut UNICEF, 1 dari 3 anak di Indonesia hidup di wilayah yang rawan kekurangan air bersih. Gila nggak sih? Ini bukan tentang masa depan, ini tentang hari ini.

Terus, salah siapa sih ini?

Nggak perlu nyalahin siapa-siapa dulu. Yang penting sekarang tuh: kita bisa ngapain?

Jangan Tunggu Air Habis Baru Panik

Krisis air itu bukan cuma urusan pemerintah. Ini urusan kita semua. Mulai dari lo yang suka cuek bebek nyalain kran sambil sikat gigi, sampe komunitas peduli yang bisa banget bikin sumur resapan atau tampungan air hujan.

Masalahnya, banyak yang masih nganggep air itu nggak bakal habis. Padahal menurut laporan dari World Resources Institute (WRI), Indonesia termasuk negara yang udah masuk kategori “water stressed” di beberapa wilayah. Itu artinya, ketersediaan air bersih mulai kalah cepet sama kebutuhan manusianya.

IDERU percaya, solusi itu seringnya lahir dari lokalitas—dari komunitas yang paham betul kondisi daerahnya.

Jadi, walau kemarau udah depan mata sekalipun, kalau warga lokal sudah menyadari penuh akan hal itu dan sudah bersiap menghadapinya jauh-jauh hari, ini akan meminimalkan efek negatif di kemudian hari nanti.

Aksi Nyata dari Komunitas: IDERU Turun Tangan

IDERU sendiri selama ini selalu siap kok untuk turun ke lapangan yang ngalamin krisis air. Kita nggak cuma kasih bantuan darurat, tapi juga siap untuk ngajak warga bikin solusi jangka panjang. Misalnya:

  • Edukasi pengelolaan air bersih 
    Kita bisa ngajarin warga gimana caranya nyaring air secara sederhana, nyimpen air dengan baik, dan ngelola sumber air tanpa merusak lingkungan sekitar.
  • Instalasi sistem penampungan air hujan
    Di beberapa desa, kita juga bisa bantu bangun sistem tampungan air, yang bisa nampung air hujan buat keperluan rumah tangga saat musim kering datang.
  • Riset sumber air lokal buat alternatif sumur bor
    Kita mah nggak akan pernah asal kalaupun harus ngebor tanah. Tim ahli kita bareng warga lokal bakal ngelakuin pemetaan dan pengecekan kondisi sumber daya air lebih dulu, supaya lebih efisien dan aman.
  • Pelatihan warga buat jaga kualitas air
    Karena memiliki air bersih itu percuma kalau tercemar. Kita juga siap mengajak masyarakat, untuk memahami soal pentingnya jaga lingkungan sekitar sumber air—kayak nggak buang sampah sembarangan, merawat vegetasi di sekitar mata air, tidak membangun di DAS (daerah aliran sungai) dan lain-lain.

Solusi Kecil, Dampak Gede

Lo nggak perlu jadi ahli buat mulai. Cukup gabung gerakan yang udah ada atau mulai dari rumah lo sendiri:

  • Reuse air wudhu buat siram tanaman
  • Bikin lubang biopori di halaman
  • Gunakan kran dengan sensor atau aerator biar air nggak ngucur sia-sia
  • Edukasi anak-anak soal pentingnya hemat air
  • Share info dan gerakan yang bisa bantu komunitas di medsos lo

Semuanya kecil, tapi kalau bareng-bareng, efeknya bisa gede banget. Jangan remehin dampak satu orang. Bahkan di desa-desa, banyak gerakan kecil yang ngubah cara masyarakat ngejaga sumber air mereka.

Saatnya Komunitas Ambil Peran

Kalau lo punya komunitas, tim relawan, atau sekadar temen nongkrong yang peduli, ajak mereka bikin gerakan nyata. Nggak usah muluk-muluk—cukup mulai dari hal konkret yang bisa dilakuin sekarang.

IDERU juga membuka ruang kok, buat kolaborasi bareng siapa pun yang mau gerak. Lo bisa:

  • Join program air bersih
  • Ajak kami ke daerah lo
  • Donasi alat/sumber daya
  • Atau cukup bantu sebarin info penting ini

Lo juga bisa bantu kami bikin modul edukasi air, jadi bukan cuma dapet manfaat, tapi juga ikut nyebarin kesadaran buat generasi berikutnya.

Beberapa Wilayah Paling Rawan Air di Indonesia

Buat lo yang penasaran, ini beberapa wilayah yang menurut data dari Kementerian PUPR dan BNPB rawan banget kekeringan saat musim kemarau udah depan mata:

  • NTT (Nusa Tenggara Timur): 70% wilayahnya punya curah hujan rendah

  • Gunung Kidul, Yogyakarta: Banyak warga masih andalkan droping air

  • Bojonegoro, Jawa Timur: Sumber air tanah makin menurun

  • Indramayu dan Cirebon, Jawa Barat: Sering alami krisis air irigasi buat pertanian

  • Bekasi dan Tangerang: Urbanisasi tinggi, sumber air makin tertekan

Kalau lo ada di daerah yang rawan, yuk jadi pionir perubahan dari sekarang. Dan kalau lo tinggal di kota, bukan berarti lo aman. Air tanah di kota-kota besar juga udah mulai kritis, loh.

Air Bukan Sekadar Cairan, Tapi Kunci Kehidupan

Air itu hak semua makhluk hidup. Tapi kalau kita nggak jaga bareng-bareng, dia bisa berubah jadi barang mewah yang cuma bisa dinikmati segelintir orang.

Krisis air bukan sekadar masalah teknis. Ini soal keberpihakan, kesadaran, dan keadilan. Lo punya akses ke air bersih hari ini? Bersyukurlah. Tapi juga siapin diri buat bantu mereka yang nggak seberuntung lo.

Kemarau udah depan mata, sekarang lo mau pilih mana?

Nunggu sampai kekeringan parah atau mau gerak bareng dari sekarang? Perubahan iklim udah depan mata sob!

Let’s move. Bukan karena kita mampu, tapi karena nggak ada pilihan lain selain peduli.

Kalau lo atau komunitas lo mau kolaborasi ini dengan IDERU, gas aja langsung dengan menghubungi email kita di ideru.official@gmail.com ya!

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Kemarau Udah Depan Mata
Konservasi dan Lingkungan2 weeks ago

Kemarau Udah Depan Mata!

Teknologi AI Untuk Relawan
Mitigasi Bencana3 weeks ago

Teknologi AI Untuk Relawan: 6 Alasan Kenapa Kita Harus Memakainya

AI Bisa menimbulkan bencana sosial
Mitigasi Bencana3 weeks ago

7 Hal penting Kenapa AI Bisa Menimbulkan Bencana Sosial

Kalau Perang Nuklir Terjadi
Mitigasi Bencana3 weeks ago

Kalau Perang Nuklir Terjadi, Kita Harus Ngapain?

Terkena Rabies
Mitigasi Bencana3 weeks ago

Terkena Rabies dan Cara Penanganannya: Jangan Sampai Telat!

Gempa Mengguncang Cilacap
News3 weeks ago

Gempa Mengguncang Cilacap 5,0M, Tidak Berpotensi Tsunami

Bahaya yang Mengintai di Dapur
Mitigasi Bencana4 weeks ago

Bahaya yang Mengintai di Dapur

pisang terancam punah
Konservasi dan Lingkungan1 month ago

Pisang Terancam Punah: Ancaman dan Penyebabnya

Apel Siaga Lebaran
Kegiatan IDERU1 month ago

Apel Siaga Lebaran USS BASARNAS Banyumas, IDERU, BHV

Cilacap Ramadhan Camp
Kegiatan IDERU1 month ago

Ramadhan Camp: Edukasi Lingkungan di Bulan Suci

Fire Starter
Tips and Trik1 month ago

Panduan Lengkap Penggunaan Fire Starter atau Fire Striker

Tanaman Kaliandra
Konservasi dan Lingkungan1 month ago

Tanaman Kaliandra: Invasif atau Sumber Energi Terbarukan?

Memilih Pisau Survival
Outdoor Activity1 month ago

Memilih Pisau Survival yang Tepat

panduan memilih tenda
Outdoor Activity1 month ago

Panduan Memilih Tenda Backpacking yang Tepat

Mitos Survival
Survival1 month ago

10 Mitos Survival yang Bisa Bikin Lo Celaka

Basic Survival Kit
Survival1 month ago

Basic Survival Kit: Peralatan EDC Wajib Bertahan di Alam Liar

Memilih Pisau Survival
Survival1 month ago

50 Tips Survival: Cara Bertahan Hidup di Alam Liar

setiap orang harus belajar survival
Survival1 month ago

Kenapa Setiap Orang Harus Belajar Survival, Bahkan yang Tinggal di Kota?

REDD+ di Indonesia
Perubahan Iklim1 month ago

REDD+ di Indonesia Itu Program Apa Sih: Penting Banget Ya?

andai dunia tanpa relawan
Volunteer1 month ago

Andai Dunia Tanpa Relawan: Kebayang Kacaunya Kayak Apa?

Pentingnya Buddy System dalam Pendakian
Survival1 month ago

Pentingnya Buddy System dalam Pendakian

Carbon Trading Adalah
Perubahan Iklim1 month ago

Carbon Trading: Istilah Apa Lagi Tuh?

Pajak Karbon Apaan Sih
Perubahan Iklim1 month ago

Pajak Karbon Apaan Sih: Solusi Jitu atau Beban Baru?

Tips Mudik Aman
Tips and Trik1 month ago

Tips Mudik Aman: Biar Perjalanan Selamat Sampai Tujuan

teknik survival di hutan
Survival1 month ago

Teknik Survival di Hutan: Panduan Bertahan Hidup di Belantara

Persiapan sebelum memulai pendakian
Outdoor Activity1 month ago

Persiapan Sebelum Memulai Pendakian

Cara Bikin Api Saat Survival
Survival1 month ago

Cara Bikin Api Saat Survival

Bumi lagi sakit parah
Perubahan Iklim1 month ago

Bumi Lagi Sakit Parah, Kita Mau Cuek Aja?

Teknik survival di pantai
Survival1 month ago

Teknik Survival di Pantai: Cara Bertahan Hidup di Alam Liar

Mitos dan Fakta Penanggulangan Bencana
Mitigasi Bencana1 month ago

Mitos dan Fakta Seputar Penanggulangan Bencana

10 Tindakan saat kompor gas bocor
Mitigasi Bencana1 month ago

10 Tindakan Darurat Saat Kompor Gas Bocor

Kain Sisa Jadi Kreasi
Profil Anggota IDERU2 months ago

Dari Kain Sisa Jadi Kreasi Cantik: Perjalanan Menjahit Bunda Yuli

Kegiatan Pembersihan Masjid
Kegiatan IDERU2 months ago

Kegiatan Pembersihan Masjid Bersama IDERU Pasca-Banjir Bekasi

Banjir besar Bekasi
Kegiatan IDERU2 months ago

Banjir Besar Bekasi Maret 2025 Operasi Evakuasi IDERU

Strategi Penanggulangan Bencana oleh Kalaksana BPBD Natuna Raja Darmika
News2 months ago

Strategi Penanggulangan Bencana saat Efisiensi di BPBD Kab. Natuna

IDERU – Bergerak Terus Untuk Indonesia (Jinggle)