Kegiatan IDERU
Pelatihan Dukungan Psikososial

Pelatihan Dukungan Psikososial: Meningkatkan Kapasitas Relawan dalam Situasi Bencana
Pelatihan Dukungan Psikososial mungkin belum begitu familiar bagi banyak orang, tetapi perannya sangat penting, terutama dalam situasi kebencanaan. Dalam menghadapi berbagai bencana alam yang kerap terjadi di Indonesia, pelatihan ini menjadi elemen krusial untuk memastikan pemulihan psikologis para penyintas bencana.
Kenapa Pelatihan Dukungan Psikososial Itu Penting?
Sebagai negara yang terletak di Cincin Api Pasifik, Indonesia memiliki risiko tinggi terhadap berbagai bencana alam, seperti gempa bumi, tsunami, letusan gunung berapi, banjir, dan tanah longsor. Setiap tahun, banyak masyarakat terdampak oleh bencana ini, kehilangan tempat tinggal, pekerjaan, serta orang-orang terkasih.
Di tengah kondisi sulit tersebut, dukungan psikososial menjadi bagian penting dalam upaya pemulihan. Trauma yang dialami oleh penyintas bencana tidak bisa diabaikan begitu saja. Tanpa pendampingan yang tepat, efek psikologis dari bencana dapat berdampak jangka panjang. Oleh karena itu, diperlukan pelatihan khusus bagi para relawan agar mereka bisa memberikan bantuan yang optimal dalam mendukung pemulihan mental dan emosional para penyintas.
Pelaksanaan Pelatihan Dukungan Psikososial di Surabaya
Untuk meningkatkan kesiapsiagaan relawan dalam memberikan dukungan psikososial, Universitas Airlangga Surabaya melalui Unit Terapan Pusat Krisis dan Pengembangan Komunitas Fakultas Psikologi, bekerja sama dengan Komunitas Relawan Lorong Education, mengadakan Pelatihan Dukungan Psikososial pada Sabtu, 20 Mei 2023. Acara ini berlangsung di Lagoon Avenue Mall Sungkono, Jalan KH Abdul Wahab Samin, Surabaya.
Pelatihan ini dihadiri oleh 61 peserta yang berasal dari berbagai organisasi kemanusiaan serta instansi terkait. Dari IDERU (Indonesian Disaster Emergency Response Unit), hadir tiga personel dari wilayah Jawa Timur, yaitu:
- Herybertus Josef Heru W (00-0042)
- Lusia, SP. (03-0148)
- Bambang Sadewo (03-0200)
Pelatihan ini dipandu oleh dua pemateri dari Fakultas Psikologi Universitas Airlangga, yaitu:
- Bani Bacan Hacantya Yudanagara, S.Psi., M.Si. (Ketua PKPK dan Dosen Fakultas Psikologi UNAIR)
- Lantip Muhammad Dewabrata, S.Psi. (Staf PKPK)
Materi dan Simulasi Pelatihan
Pelatihan Dukungan Psikososial ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas relawan dalam menangani aspek psikologis korban bencana. Kegiatan ini mencakup berbagai materi penting, seperti:
- Dukungan Psikososial dan Kesehatan Mental dalam Kondisi Krisis
Peserta mendapatkan pemahaman tentang dampak psikologis akibat bencana serta bagaimana memberikan dukungan yang tepat bagi penyintas. - Prinsip Dukungan Psikologi Awal dan Asesmen Psikologi
Materi ini membahas bagaimana cara mengenali tingkat trauma penyintas dan memberikan intervensi psikologis yang sesuai.
Selain sesi teori, pelatihan ini juga mengadakan simulasi/praktik lapangan untuk menguji kemampuan peserta dalam menangani situasi darurat. Dalam simulasi ini, peserta dibagi menjadi dua kelompok: satu kelompok berperan sebagai relawan, dan kelompok lainnya berperan sebagai penyintas.
Beberapa skenario yang dibuat menyerupai kondisi saat bencana melanda, antara lain:
- Pendampingan psikososial bagi ibu hamil yang terdampak bencana
- Menangani remaja yang mengalami trauma akibat kehilangan keluarga
- Pendekatan psikologis kepada lansia dan penyintas dengan kondisi medis seperti patah tulang
- Koordinasi antara relawan, tenaga medis, dan kepala desa dalam posko darurat
Dalam simulasi ini, berbagai elemen penting juga dilibatkan, seperti:
- Posko tanggap darurat
- Tenaga medis dari puskesmas
- Mobil ambulans dan petugas kesehatan
Tim dari IDERU turut berperan aktif dalam pelatihan ini, khususnya dalam bidang sosiologi dan trauma healing, yang bertujuan untuk memberikan pemulihan psikososial bagi para penyintas bencana.
Hasil dan Harapan dari Pelatihan Ini
Secara keseluruhan, Pelatihan Dukungan Psikososial ini berjalan dengan sangat baik, lancar, dan interaktif. Para peserta tidak hanya mendapatkan teori, tetapi juga pengalaman langsung dalam menangani korban bencana. Banyak peserta mengungkapkan kepuasan mereka terhadap pelatihan ini dan berharap ada sesi lanjutan dengan materi yang lebih mendalam.
Pelatihan seperti ini diharapkan dapat terus dilakukan secara berkelanjutan, sehingga semakin banyak relawan yang memiliki kapasitas dalam memberikan dukungan psikososial kepada penyintas bencana. Dengan demikian, proses pemulihan psikologis pasca-bencana bisa berjalan lebih efektif, membantu para penyintas untuk bangkit dan melanjutkan kehidupan mereka dengan lebih baik.
Kontributor Berita: Bambang Sadewo (03-0200)
