Connect with us

News

Sampah Akibat Banjir Besar Bekasi 2025 Mulai Menumpuk

Published

on

Sampah akibat banjir besar

Sampah akibat banjir besar yang melanda Bekasi pada awal Maret 2025 memicu akumulasi sampah dalam jumlah besar di berbagai titik. Sampah yang tertinggal pasca-banjir ini, tentu bisa menimbulkan dampak yang serius bagi kesehatan, lingkungan, dan kondisi sosial ekonomi masyarakat setempat.

 

Penyebab Penumpukan Sampah Akibat Banjir

Banjir membawa serta sampah dari berbagai sumber, seperti limbah rumah tangga, sampah industri, hingga material organik. Derasnya aliran air membuat sampah tersebut berpindah tempat dan akhirnya menumpuk di area tertentu, seperti di bawah jembatan, pintu air, atau lokasi dengan aliran yang melambat.

Dilansir dari www.kumparan.com salah satu titik utama penumpukan sampah terjadi di bawah Jembatan Kemang Pratama, Rawalumbu, di mana puluhan ton sampah tersangkut sejak Jumat pagi, 7 Maret 2025. Selain itu, tumpukan sampah juga ditemukan di Bendungan Koja, Jatiasih, yang terbawa arus Kali Cikeas akibat hujan deras di wilayah Kabupaten Bogor dan Kota Bekasi pada 4 Maret 2025.

 

sampah mulai menumpuk

Foto miliki kumparan.com

 

Dampak Penumpukan Sampah Pasca-Banjir

  1. Kesehatan Masyarakat

Tumpukan sampah bisa menjadi tempat berkembang biak bagi nyamuk dan tikus, yang berpotensi menularkan penyakit seperti demam berdarah dan leptospirosis. Selain itu, sampah organik yang membusuk juga dapat mencemari sumber air bersih, serta meningkatkan risiko penyakit seperti diare dan infeksi kulit.

  1. Lingkungan

Sampah yang mengendap di sungai atau saluran air juga dapat menyebabkan pendangkalan dan penyumbatan aliran air, yang pada akhirnya meningkatkan potensi banjir di masa depan. Sampah plastik dan bahan non-biodegradable lainnya juga dapat mencemari ekosistem perairan dan mengancam kehidupan biota air.

  1. Sosial Ekonomi

Tumpukan sampah pasca-banjir dapat mengganggu aktivitas ekonomi warga, terutama mereka yang bergantung pada sungai untuk transportasi atau sumber penghidupan. Selain itu, pemerintah daerah harus mengeluarkan biaya besar untuk membersihkan sampah yang menumpuk, sehingga menambah beban anggaran.

 

Tanggapan Pemerintah dan Masyarakat

Menanggapi situasi ini, Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, sudah menginstruksikan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bekasi, untuk segera mengangkut sampah-sampah yang ada di wilayah terdampak banjir. Langkah ini diambil untuk mencegah penyebaran penyakit akibat tumpukan sampah serta mengembalikan kondisi lingkungan agar masyarakat dapat beraktivitas dengan nyaman.

 

Pentingnya Pengelolaan Sampah yang Baik

Banjir yang membawa sampah dalam jumlah besar ini menunjukkan pentingnya pengelolaan sampah yang lebih baik. Pembuangan sampah sembarangan dapat menyumbat saluran drainase dan meningkatkan risiko banjir. Oleh karena itu, kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah harus ditingkatkan, misalnya dengan memilah sampah, mendaur ulang, serta tidak membuang sampah ke sungai atau saluran air.

 

sampah mulai menumpuk

Foto milik kumparan.com

 

Upaya Pencegahan di Masa Depan

Untuk mencegah terulangnya penumpukan sampah akibat banjir, beberapa langkah strategis dapat dilakukan:

 

  1. Edukasi dan Sosialisasi

Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang dampak negatif pembuangan sampah sembarangan melalui kampanye dan program edukasi.

  1. Penguatan Regulasi

Penegakan hukum yang lebih ketat terhadap pelanggar yang membuang sampah sembarangan agar memberikan efek jera.

  1. Peningkatan Infrastruktur

Pemerintah perlu menyediakan lebih banyak tempat pembuangan sampah yang memadai serta meningkatkan sistem pengangkutan sampah agar lebih efisien.

  1. Pelibatan Komunitas

Mendorong peran aktif komunitas dalam menjaga kebersihan lingkungan, seperti melalui program gotong royong atau pendirian bank sampah.

 

IDERU (Indonesian Disaster Emergency Response Unit) sangat mendorong dan bersedia terlibat aktif dalam penerapan implementasi langkah-langkah di atas, sehingga diharapkan masalah sampah yang mulai menumpuk akibat banjir ini, dapat diminimalisir sehingga dampak buruk terhadap kesehatan, lingkungan, dan sosial ekonomi masyarakat dapat dikurangi secara signifikan.

 

Personil IDERU di banjir besar Bekasi 2025

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Kemarau Udah Depan Mata
Konservasi dan Lingkungan2 weeks ago

Kemarau Udah Depan Mata!

Teknologi AI Untuk Relawan
Mitigasi Bencana3 weeks ago

Teknologi AI Untuk Relawan: 6 Alasan Kenapa Kita Harus Memakainya

AI Bisa menimbulkan bencana sosial
Mitigasi Bencana3 weeks ago

7 Hal penting Kenapa AI Bisa Menimbulkan Bencana Sosial

Kalau Perang Nuklir Terjadi
Mitigasi Bencana3 weeks ago

Kalau Perang Nuklir Terjadi, Kita Harus Ngapain?

Terkena Rabies
Mitigasi Bencana3 weeks ago

Terkena Rabies dan Cara Penanganannya: Jangan Sampai Telat!

Gempa Mengguncang Cilacap
News3 weeks ago

Gempa Mengguncang Cilacap 5,0M, Tidak Berpotensi Tsunami

Bahaya yang Mengintai di Dapur
Mitigasi Bencana4 weeks ago

Bahaya yang Mengintai di Dapur

pisang terancam punah
Konservasi dan Lingkungan1 month ago

Pisang Terancam Punah: Ancaman dan Penyebabnya

Apel Siaga Lebaran
Kegiatan IDERU1 month ago

Apel Siaga Lebaran USS BASARNAS Banyumas, IDERU, BHV

Cilacap Ramadhan Camp
Kegiatan IDERU1 month ago

Ramadhan Camp: Edukasi Lingkungan di Bulan Suci

Fire Starter
Tips and Trik1 month ago

Panduan Lengkap Penggunaan Fire Starter atau Fire Striker

Tanaman Kaliandra
Konservasi dan Lingkungan1 month ago

Tanaman Kaliandra: Invasif atau Sumber Energi Terbarukan?

Memilih Pisau Survival
Outdoor Activity1 month ago

Memilih Pisau Survival yang Tepat

panduan memilih tenda
Outdoor Activity1 month ago

Panduan Memilih Tenda Backpacking yang Tepat

Mitos Survival
Survival1 month ago

10 Mitos Survival yang Bisa Bikin Lo Celaka

Basic Survival Kit
Survival1 month ago

Basic Survival Kit: Peralatan EDC Wajib Bertahan di Alam Liar

Memilih Pisau Survival
Survival1 month ago

50 Tips Survival: Cara Bertahan Hidup di Alam Liar

setiap orang harus belajar survival
Survival1 month ago

Kenapa Setiap Orang Harus Belajar Survival, Bahkan yang Tinggal di Kota?

REDD+ di Indonesia
Perubahan Iklim1 month ago

REDD+ di Indonesia Itu Program Apa Sih: Penting Banget Ya?

andai dunia tanpa relawan
Volunteer1 month ago

Andai Dunia Tanpa Relawan: Kebayang Kacaunya Kayak Apa?

Pentingnya Buddy System dalam Pendakian
Survival1 month ago

Pentingnya Buddy System dalam Pendakian

Carbon Trading Adalah
Perubahan Iklim1 month ago

Carbon Trading: Istilah Apa Lagi Tuh?

Pajak Karbon Apaan Sih
Perubahan Iklim1 month ago

Pajak Karbon Apaan Sih: Solusi Jitu atau Beban Baru?

Tips Mudik Aman
Tips and Trik1 month ago

Tips Mudik Aman: Biar Perjalanan Selamat Sampai Tujuan

teknik survival di hutan
Survival1 month ago

Teknik Survival di Hutan: Panduan Bertahan Hidup di Belantara

Persiapan sebelum memulai pendakian
Outdoor Activity1 month ago

Persiapan Sebelum Memulai Pendakian

Cara Bikin Api Saat Survival
Survival1 month ago

Cara Bikin Api Saat Survival

Bumi lagi sakit parah
Perubahan Iklim1 month ago

Bumi Lagi Sakit Parah, Kita Mau Cuek Aja?

Teknik survival di pantai
Survival1 month ago

Teknik Survival di Pantai: Cara Bertahan Hidup di Alam Liar

Mitos dan Fakta Penanggulangan Bencana
Mitigasi Bencana1 month ago

Mitos dan Fakta Seputar Penanggulangan Bencana

10 Tindakan saat kompor gas bocor
Mitigasi Bencana1 month ago

10 Tindakan Darurat Saat Kompor Gas Bocor

Kain Sisa Jadi Kreasi
Profil Anggota IDERU2 months ago

Dari Kain Sisa Jadi Kreasi Cantik: Perjalanan Menjahit Bunda Yuli

Kegiatan Pembersihan Masjid
Kegiatan IDERU2 months ago

Kegiatan Pembersihan Masjid Bersama IDERU Pasca-Banjir Bekasi

Banjir besar Bekasi
Kegiatan IDERU2 months ago

Banjir Besar Bekasi Maret 2025 Operasi Evakuasi IDERU

Strategi Penanggulangan Bencana oleh Kalaksana BPBD Natuna Raja Darmika
News2 months ago

Strategi Penanggulangan Bencana saat Efisiensi di BPBD Kab. Natuna

IDERU – Bergerak Terus Untuk Indonesia (Jinggle)